Ads

Tuesday, August 28, 2012

Kasih Diantara Remaja Jilid 003

◄◄◄◄ Kembali

Karena terpesona oleh sinar mata yang luar biasa itu, Cia Sun sampai tak dapat mengeluarkan suara untuk menegur atau menyambut, hanya berdiri memandang. Ia seorang yang pemberani dan tabah, namun sinar mata itu benar-benar membuat hatinya berdebar. Di dalam sinar mata itu terkandung ancaman yang bahkan lebih mengerikan dari pada ancaman Balita.

Tosu itu membuka mulut dan terdengarlah suaranya yang parau dan serak seperti suara burung gagak. “Bocah she Cia! Kau berikan surat wasiat Lie Cu Seng kepada pinto (aku)!”

Cia Sun tercengang. Sudah dua kali orang menyebut-nyebut tentang surat wasiat Lie Cu Seng yang sama sekali tidak mengerti di mana tempatnya.

“Totiang,” jawabnya sebal. “Aku benar-benar tidak tahu apa itu surat wasiat Lie Cu Seng.”

Tosu itu tidak berubah air mukanya, akan tetapi suaranya menunjukkan bahwa dia marah.

“Bocah tidak tahu diri, kau kira sedang berhadapan dengan siapa berani membantah?”

Setelah demikian, tosu itu menggerakkan tangan kiri ke depan perlahan saja. Akan tetapi alangkah kagetnya Cia Sun ketika ia merasakan adanya dorongan yang tidak kelihatan, hawa pukulan yang bukan main kuatnya sehingga biarpun ia sudah mengerahkan lweekangnya, tetap saja ia terjatuh terjengkang! Belum pernah selama hidupnya ia menghadapi manusia sehebat ini pukulan jarak jauhnya. Bahkan Balita sendiri kiranya tidak sekuat ini!

“Apa sekarang kau masih berani banyak membantah?” terdengar lagi tosu menyeramkan itu mendesak.

Cia Sun sudah merayap bangun, wajahnya pucat. Jarak antara dia dan tosu itu ada lima tombak jauhnya, namun dengan pukulan jarak jauh seenaknya saja tosu itu mampu merobohkannya. Benar-­benar bukan lawannya. Akan tetapi kalau betul-betul dia tidak tahu menahu tentang surat wasiat itu, bagaimana?

“Totiang, aku benar-benar tidak tahu tentang surat wasiat yang totiang maksudkan itu .....”

Sepasang mata tosu itu mengeluarkan sinar yang membuat Cia Sun seakan-akan merasa dibelek dadanya dan dilongok isi hatinya. Kemudian tosu itu berkata lagi,

“Tidak diberikan ya tidak apa. Rebahlah kau!” Kini tangan kirinya kembali didorongkan ke depan, tidak perlahan seperti tadi melainkan disentakkan.

Cia Sun hendak mengelak karena dapat menduga bahwa ia diserang secara hebat sekali, akan tetapi tiba-tiba saja tosu itu menarik kembali tangannya dan wajahnya memperlihatkan penasaran.

Dari belakang rumah gedung itu berkelebat bayangan seorang pengemis jangkung kurus yang pakaiannya penuh tambalan, rambut dan jenggotnya awut-awutan dan memegang sebuah tempat arak. Hanya sekelebatan saja Cia Sun melihat bayangan ini yang tertawa terkekeh-kekeh, lalu lenyap kembali. Tosu itu juga berkelebat lenyap dan Cia Sun hanya mendengar suara tinggi kecil berkata mencela.

“Hoa Hoa Cinjin masih suka menggoda segala orang muda, lucu sekali!” Dalam ucapan ini terkandung ejekan berat.

Lalu terdengar suara parau si tosu tadi, “Pengemis iblis, kau mencari apa keliaran di sini?”

Suara-suara itu terdengar dari tempat jauh sekali, tanda bahwa dua orang aneh itu sudah pergi jauh, meninggalkan Cia Sun yang berdiri termangu-mangu. Itulah Ciu-ong Mo-kai Tang Pok, pikirnya. Tak salah lagi. Ayahnya dulu pernah menggambarkan keadaan susiok-couwnya, seorang pengemis yang membawa tempat arak. Akan tetapi ia merasa kecewa sekali mengapa kakek itu tidak mau singgah di rumahnya. Betapapun juga ia dapat merasa bahwa munculnya kakek pengemis itu telah menolong nyawanya dari ancaman tosu yang bernama Hoa Hoa Cinjin.

Hoa Hoa Cinjin! Teringat akan nama ini tiba-tiba jalan darah di tubuh Cia Sun serasa membeku. Mengapa tadi ia lupa? Hoa Hoa Cinjin! Ah, siapa orangnya yang tidak pernah mendengar nama ini? Seorang saikong yang amat jahat, ditakuti seluruh orang kang-ouw, memiliki kepandaian yang jarang keduanya di kolong langit. Bagaimana orang seperti ini yang jarang dijumpai orang, tiba-tiba muncul di situ? Dan kemunculan Ciu-ong Mo-kai, apa pula artinya ini?

Cia Sun menarik napas panjang. Di dunia ini banyak sekali orang-orang sakti, pikirnya. Ia merasa dirinya kecil, lupa bahwa dia sendiri juga dianggap sebagai seorang pendekar yang sakti oleh puluhan ribu orang, karena tingkat kepandaian Cia Sun sebetulnya sudah mencapai tingkat tinggi dan tidak sembarang orang dapat menandinginya.

**** ****
◄◄◄◄ Kembali

No comments:

Post a Comment